Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya mempercepat kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengembangkan desa wisata. Berbeda dengan destinasi wisata biasa, desa wisata mengedepankan budaya, alam, dan keunikan dari setiap daerah sebagai daya tarik wisatawan. Indonesia memiliki ribuan desa yang potensial untuk dijadikan desa wisata. Terdapat dua komponen yang yang diperlukan untuk membangun sebuah desa wisata. Pertama, memiliki konsep wisata. Kedua, minat dan kesiapan masyarakat dalam mengembangkan destinasi wisata setempat. Tak kalah penting, wilayah yang hendak dijadikan desa wisata wajib memiliki konsep desa wisata yang unik. Pasalnya, keunikan konsep dapat menjadi nilai jual sekaligus pembeda dengan destinasi wisata lainnya. Dengan ragam potensi desa wisata yang dimiliki Indonesia, Kemenparekraf dan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) menargetkan 244 desa wisata yang ada sudah tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024 mendatang. Berikut 5 desa wisata di Indonesia yang menginspirasi untuk Anda kunjungi.
1. Desa Penglipuran, Bali Desa Penglipuran merupakan salah satu contoh desa wisata ideal yang ada di Indonesia. Berada di dataran tinggi kaki Gunung Batur, Kabupaten Bangli, Desa Penglipuran memiliki pemandangan indah, serta suasana desa yang tenang dan asri. Salah satu hal yang menonjol dari Desa Penglipuran adalah kebersihannya yang sangat terjaga. Selain itu, rumah di Desa Penglipuran memiliki ciri khas yang kuat. Khususnya, di bagian depan rumah penduduk yang terlihat sama antara satu dengan lainnya. Penduduk desa juga terus melestarikan budaya, baik fisik maupun nonfisik. Berkat kegigihan dalam menjaga lingkungan dan budaya, Desa Penglipuran masuk dalam daftar “Sustainable Destinations Top 100” versi Green Destinations Foundation karena tergolong salah satu desa wisata terbersih dan terbaik. Bahkan, pada 2016, Desa Penglipuran terpilih sebagai “Desa Terbersih” ketiga di dunia versi majalah internasional Boombastic. Tak hanya itu, Desa Penglipuran juga mendapat penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2017 dengan peringkat terbaik dalam kategori pelestarian budaya.
2. Desa Lerep, Semarang Berlokasi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Desa Lerep menjadi salah satu desa wisata yang menginspirasi sebagai tujuan wisatawan. Ada banyak daya tarik dan keunggulan dari Desa Wisata Lerep. Salah satunya adalah pasar kuliner zaman dulu (jadul) yang menghadirkan makanan lokal yang khas. Uniknya, pasar jadul Desa Lerep menyediakan jajanan sehat dengan menggunakan bahan organik. Baca juga: Dampak Positif Kawasan Ekonomi Khusus Selain itu, Desa Lerep juga mengembangkan konsep wisata berwawasan lingkungan dengan meniadakan kemasan plastik. Belum lagi adanya tradisi tahunan, yakni Iriban yang menjadi daya tarik tersendiri di Desa Lerep. Dengan semua kelebihan itu, tidak heran bila Desa Lerep telah tersertifikasi sebagai desa wisata berkelanjutan oleh Kemenparekraf maupun Baparekraf.
3. Desa Sade, Lombok Desa wisata selanjutnya yang tak kalah menginspirasi adalah Desa Sade yang berlokasi di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Desa Sade memiliki berbagai potensi besar untuk tujuan wisata, mulai dari budaya, kehidupan masyarakat, hingga berbagai produk ekonomi kreatifnya. Lihat Foto Bangunan tradisional Suku Sasak di Lombok.((DOK. SHUTTERSTOCK/Farizun Amrod Saad).) Desa tersebut memiliki 150 rumah adat berdinding anyaman bambu, beratap alang-alang kering, dan berlantaikan tanah liat serta sekam padi. Daya tarik lainnya, terdapat kerajinan menenun kain songket yang indah di desa tersebut. Pasalnya, menenun kain merupakan sebuah kewajiban bagi perempuan di Desa Sade. Jika tidak bisa menenun, perempuan di desa ini belum diperbolehkan menikah, meskipun sudah cukup umur. Baca juga: Desa Sekapuk Gresik, Desa Miliarder Hasil Gotong Royong Warga Hal menarik lainnya adalah adat kawin culik bagi pasangan yang saling mencintai dan berencana menikah. Adat ini dilakukan laki-laki. Saat menjalankan adat, ia akan membawa lari calon pengantin perempuan lalu diinapkan di rumah kerabatnya. Keesokannya, pihak laki-laki dan keluarga melamar gadis yang dibawanya untuk dinikahi.
4. Desa Osing Kemiren, Banyuwangi Desa wisata selanjutnya adalah Desa Osing Kemiren di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Desa ini mendapatkan sertifikasi desa wisata berkelanjutan dari Kemenparekraf maupun Baparekraf, serta ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya. Baca juga: Nepal van Java, Desa Wisata Kelas Dunia di Lereng Gunung Sumbing Desa Osing Kemiren memiliki budaya yang sangat kuat dari suku Osing selaku penduduk asli Kabupaten Banyuwangi. Suku Osing memiliki tradisi khas yang masih dijalankan hingga sekarang, yaitu ritual Idher Bumi yang bertujuan mengusir penyakit. Selain itu, terdapat kesenian lain yang tak kalah menarik dari Desa Osing Kemiren, yakni Barong, Kuntulan, Jaran Kincak Mocopatan, dan Gandrung. Bila berkunjung ke desa wisata ini, Anda tak boleh melewatkan Kopi Osing khas Kemiren.
5. Liang Ndara, Flores Desa